Kisah penuh haru dari seorang ayah di Solo yang tidak menyerah pada keadaan
Malam itu hujan deras turun di Solo. Damar, 34 tahun, baru saja pulang kerja dari pabrik roti tempat ia mengadu nasib. Badannya lelah, pikirannya kusut. Tapi semuanya jadi makin berat ketika sampai di rumah, ia mendapati anak sulungnya demam tinggi dan sesak napas.
“Waktu itu saya panik, tapi juga bingung. Tanggal sudah 28, gaji belum turun, dan di dompet tinggal Rp 70.000,” ujarnya sambil menatap kosong.
Istrinya menyarankan agar membawa anak mereka ke klinik terdekat. Tapi Damar tahu, biaya periksa, obat, dan kemungkinan rawat inap tidak akan cukup dengan sisa uang itu. Di tengah keputusasaan, ia duduk di teras, menyalakan rokok terakhir, dan membuka HP tua miliknya.
“Entah kenapa saya buka aplikasi lama, tempat saya dulu main Mahjong Ways cuma buat hiburan. Sisa saldonya tinggal Rp 15.000,” kenangnya. “Saya pikir, ini cuma pelarian. Tapi ternyata malah jadi jalan rejeki.”
Damar memutar permainan hanya satu kali. Di spin kedua, tiga simbol scatter langsung muncul. “Saya sampai berdiri dari kursi. Tangan saya gemetar, istri saya juga kaget karena saldo langsung naik drastis,” ujarnya dengan suara serak.
Selama putaran free spin, simbol wild dan multiplier muncul bertubi-tubi. Dalam waktu kurang dari lima menit, saldo Damar melonjak menjadi lebih dari Rp 4 juta.
“Saya enggak percaya. Rasanya kayak mimpi. Tapi begitu lihat bisa di-withdraw langsung, saya tahu ini bukan kebetulan,” katanya.
Tanpa buang waktu, Damar langsung menarik dana dan segera membawa anaknya ke klinik. “Dokter bilang anak saya kena infeksi saluran pernapasan dan butuh rawat jalan serta beberapa antibiotik. Untung saya bisa langsung bayar cash malam itu juga,” katanya penuh syukur.
Sisa uangnya ia pakai untuk beli vitamin, kebutuhan rumah, dan menyimpan sebagian kecil untuk keperluan darurat lainnya.
Bagi Damar, ini bukan hanya soal menang game. Tapi tentang keyakinan bahwa Tuhan punya banyak cara untuk menolong. “Saya tahu ini bukan jalan utama untuk cari nafkah. Tapi malam itu, Mahjong Ways jadi jembatan rejeki yang saya syukuri dalam-dalam,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa bermain harus tetap sadar risiko. “Saya bukan orang yang menyarankan orang main judi. Tapi kalau kamu sudah buntu dan ada jalan, jangan tutup mata. Siapa tahu itu rejeki yang memang lewat situ,” katanya bijak.
Satu minggu setelah kejadian itu, anak Damar kembali ceria dan mulai aktif bermain. “Kalau saya ingat malam itu, rasanya campur aduk. Takut, panik, bersyukur, semua campur jadi satu,” kenangnya sambil tersenyum.
Dan kini, setiap kali duduk di teras rumah, Damar memandangi bintang dan mengingat malam penuh mukjizat itu. “Tuhan tahu kapan hamba-Nya butuh pertolongan,” ucapnya pelan.
Kisah ini ditulis ulang dari pengalaman nyata, disampaikan oleh warga Solo kepada tim Redaksi Kisah Berkah.